Kamis, 14 Juni 2012

14062012

Beberapa hari lalu malem sebelum snmptn aku ngirim sms minta doa ke temen2 sama guru2, nggak terkecuali dia. Nggak punya niat lain, tulus minta doa aja. Waloupun akhirnya sms itu juga nggak dia bales. Tapi, setidaknya dia baca sms itu dan paling nggak ikut doain lah. Setelah snmptn kemaren ini jujur aku pingin banget ketemu dia, atau kasarannya kangen deh. Dan... barusan aja dia tadi dateng. Dia potong rambut lagi, dan sekarang pake poni. Nggak ngerubah apapun sih, tetep ganteng juga. Terutama nggak ngerubah perasaanku juga :p. Hal yang selalu aku lakuin kalo ketemu dia itu berusaha untuk bersikap normal, tapi rasanya itu susah banget. Nggak tahu semakin aku berusaha bersikap normal kelihatan semakin salting. Dan tadi saat aku berusaha bersikap normal dia tiba2 tanya "Gimana tes snmptn nya?" "Ha? ya gitu.." "Emang milih apa aja?" "Kedokteran ub sama kedokteran unej" "Oh, kalo seumpama nggak dtiterima gimana?" "Ada cadangan poltekes kok" "PLN ya?" "Bukan, kebidanan" Sejenak dia diem terus ngomong bentar sama mama, dia balik badan sambil bilang "Mudah2an masuk yaa" "Aminnnn" sesaat setelah dia ngomong gitu aku langsung pingin nangis, nggak tau harus seneng apa sedih. Nggak sengaja aku noleh ke arah pintu di situ sebelum dia nutup pintu dia sempet noleh ke arahku dan pandangan kita bertemu. Rasanya tambah pingin nangis aja. Nggak ngerti rasanya campur aduk. Kok semakin dia sedikit perhatian, yah waloupun itu sebenernya masih wajar rasanya semakin sedikit sakit kalo aku tahu akhirnya juga nggak bakal seperti yang aku harepin. Aku tetep berharap, waloupun aku tahu akhirnya bakalan kayak gimana. Mungkin saatnya aku harus dengerin kalo ada yang ngomong gini "Don't hope too much. Don't trust too much. Don't love too much. Because that too much will hurt you so much" But it seems I can't. I just don't want to giving up on him. I'll try, until I can. IlysmmyH!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar